Terlalu Dini Minum Obat Medis Hipertensi Bisa Picu Stroke

Additional Image

Waktu Posting : 25-04-2014 03:15 | Dibaca : 2437x

Terlalu Dini Minum Obat Medis Hipertensi Bisa Picu Stroke  - Seakan sudah dilumrahkan awam kalau setiap tekanan darah atas atau sistolik di atas 120 dan tekanan bawah distolik di atas 80 serta merta dianggap sudah darah tinggi (hipertensi). Tak soal kapan diukur, bagaimana mengukurnya, dan dalam kondisi apa orang diukur. Kita tahu tekanan darah berfluktuasi dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam. Emosi, kondisi bergiat, efek hormonal dan faktor stres ikut mempengaruhi tekanan darah.

Vonis bahwa seseorang hipertensi tidak dihasilkan oleh keputusan selewat sambil lalu. Sekali seseorang divonis hipertensi, mungkin harus berurusan dengan terus minum obat. Sikap seperti itu tidaklah bijak. Karena bila keputusan itu ternyata tidak tepat, orang merugi karena harus minum obat untuk sesuatu yang belum perlu.
 
Baca juga : Obat Hipertensi dari Jus Buah-buahan 

Sejatinya, tekanan darah diukur pada saat baru bangun tidur pagi hari. Belum melakukan apa-apa, misal belum mengomel pada pembantu, belum merasa jengkel, dan belum juga bergiat fisik, di saat itulah tekanan darah langsung diukur. Tekanan darah saat itu mencerminkan kondisi semurninya tekanan darah. Tentu akan menjadi berbeda hasilnya bila diukur sudah melakukan aktivitas.

Seseorang baru dipastikan hipertensi bila diukur tiga kali berturut-turut selang waktu beberapa hari dengan alat yang sama memberikan hasil yang sama-sama lebih tinggi dari normal. Hanya dari pemeriksaan tensi satu kali saja, dan hanya karena melihat lebih tinggi dari 120/80 mmHg, lalu langsung memastikan kalau itu hipertensi, bisa jadi belum tentu diagnosis yang betul.

Optimalnya tekanan darah itu kurang atau sama dengan 120/80 mmHg. Menurut WHO International Society of Hypertension, tensi 130/85 mmHg masih tergolong normal dan 139/89 mmHg tergolong normal atas (high normal). Seseorang baru dikategorikan hipertensi (ringan) setelah tensinya 140/90 mmHg. Tentu dengan catatan, pengukuran dilakukan dengan kondisi seperti sudah disebut di atas dan alat tensimeternya sudah ditera normal.
 
Baca juga : Tips Hidup Sehat Bersama Darah Tinggi 

Jadi kalau kondisi pengukuran tidak menghasilkan nilai tensi yang sesungguhnya dan tensinya belum berkategori hipertensi, tak bijak kalau terlalu cepat langsung diintervensi dengan obat. Mengapa? Bila tensi ternyata bukan yang sesungguhnya langsung diberi obat, bisa jadi tensi darah malah jadi anjlok. Kita tahu, tubuh punya mekanisme otoregulasi tekanan darah. Waspadai bila tak ada riwayat darah tidak pernah tinggi mendadak jadi tinggi. Perlu lebih kritis untuk bertanya ulang kalau dokter masih memberi resep, apa obat memang sudah diperlukan.

Bila suatu saat tensi meninggi, ada sistem tubuh yang mengatur untuk menurunkannya. Sebaliknya, kalau tensi menurun, tubuh akan menaikkannya. Biarkan dulu mekanisme itu berjalan tanpa perlu diintervensi dengan obat. Kelewat cepat memberi obat, berarti mengacaukan mekanisme otomatisasi tubuh melakukan keseimbangan tekanan darah (homeostasis). Bisa jadi, malah bisa anjlok akibatnya.

Kejadian anjloknya tensi darah akibat kelewat cepat atau mungkin kelewat tinggi pemberian dosis obat darah tinggi, bukan peristiwa yang jarang. Acap oleh ulah pasien sendiri yang memutuskan minum obat begitu merasa tekanan darah yang diukurnya sendiri di rumah meningkat, bisa-bisa fatal akibatnya.
 
Baca juga : Tak Semua Obat Medis Cocok Untuk Hipertensi 

Tekanan darah yang mendadak anjlok buruk akibatnya pada otak dan jantung, selain ginjal. Pasokan darah ke organ-organ tubuh penting itu mendadak berkurang. Kita tahu otak paling rentan terhadap kekurangan pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. Kasus stroke berisiko terjadi kalau tensi darah mendadak anjlok. Stroke bisa terjadi lantaran tensi darah kelewat tinggi, bisa juga bila kelewat rendah. 


BACA JUGA TIPS KESEHATAN INI

Featured Image
Ingin Coba? Ternyata Ini Manfaat Pakai Kaos Kaki Isi Bawang Merah

05-07-2016 16:52

Kamu mungkin merasa aneh ketika mendengar bahwa ada beberapa orang yang memakai kaos kaki pada malam hari dan menaruh irisan bawang merah di dalamnya. Kamu pasti bertanya, BUAT APA?, benar kan? Ternyata hal ini bukan lah suatu hal aneh lho. Ada manfaat mengejutkan di balik kebiasaan unik ini. Dan setelah membaca ini, kamu mungkin justru ingin mencobanya. Baca juga : Beberapa Makanan yang Mempercepat Datangnya Stroke     1. Membunuh bakteri di kaki penyebab bau Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kulit dapat menyerap nutrisi (vitamin dan mineral) dari bawang merah jika kamu meletakkannya di kaki saat akan tidur. Termasuk salah satunya mendapatkan manfaat antibakterial dari bawang merah. Sifat antibakterial karena adanya kandungan sulfur ini membantu membunuh bakteri penyebab bau kaki.     2. Melembutkan kaki Jika kamu memiliki kulit keras atau sering juga disebut "kapalan" di kaki, bawang merah juga bisa membantu melembutkan kulit kaki tersebut. Caranya, rendam potongan bawang merah di dalam cuka. Campuran asam dan sulfur dari kedua bahan ini ampuh melembutkan kaki kasar dan keras.    Baca juga : Efek Terburuk Jika Bayi Diberi Vaksin Palsu     Untuk menyingkirkan bau kaki, kamu cukup menempelkan irisan-irisan bawang merah di telapak kaki, dan sepanjang punggung kaki, baru pakai kaos kaki. Jika pun kamu tak punya bawang merah, bisa juga digantikan dengan bawang bombay, karena khasiatnya dan kandungannya hampir sama.   Bagaimana, tertarik mencoba tidur pakai kaos kaki yang diisi bawang merah?

Featured Image
Makanan Lebaran yang Mengakibatkan Penyakit Kambuh

08-07-2016 01:32

Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat pun tersaji. Tapi patut diingat, tidak semua makanan yang tersaji di meja makan baik untuk kesehatan Anda. Jangan sampai makanan Lebaran ini membuat Anda terserang penyakit.   Coba cek, apakah makanan tersebut membahayakan kesehatan Anda atau tidak. Jangan sampai perayaan hari kemenangan membuat Anda jatuh sakit. Waspadai 5 makanan Lebaran yang berbahaya bagi kesehatan Anda:   Baca juga : Tips Bercinta Sepanjang Malam   1. Opor Ayam atau Rendang Makanan Lebaran identik dengan opor ayam dan rendang daging karena memiliki rasa yang istimewa dan terkenal akan kelezatannya. Tapi makanan ini harus Anda waspadai karena menggunakan bahan utama santan, yang dapat memicu kolesterol dalam tubuh meningkat.   Sebaiknya makanlah opor dan rendang tidak secara berlebihan agar kolesterol dalam tubuh Anda tidak meningkat. Pilihlah salah satu, jika Anda makan rendang daging, maka baiknya Anda tidak mengambil opor ayam ke dalam piring Anda.   2. Gulai Kari dan Sate Kambing Makanan Lebaran kedua yang harus diwaspadai adalah gulai kari dan sate kambing. Sama halnya dengan makanan Lebaran pertama yaitu opor, makanan ini juga mengandung santan dalam mengolahnya.   Sudah pasti, ketika Anda memakan makanan tersebut secara berlebihan, maka kolesterol dalam tubuh akan meningkat. Tak hanya itu, sate kambing juga diketahui dapat memicu hipertensi dan dyslipidemia serta dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke bagi penderitanya.    3. Es Sirup dan Soda Minuman menyegarkan ini memang paling enak ketika diminum bersama dengan makanan Lebaran yang telah disajikan, terlebih lagi disajikan dengan es batu yang dingin. Walaupun enak, ingatlah bahwasanya rasa manis dari sirup bisa mengakibatkan efek yang buruk pada tubuh.   Glukosa atau gula yang tinggi berpotensi penyakit diabetes melitus dan obesitas. Sedangkan minuman soda dapat membahayakan kesehatan lambung dan tulang. Jadi, batasi konsumsi dua minuman ini ya.   4. Soto Jeroan Siapa yang tidak akan tergoda dengan makanan Lebaran yang satu ini? Kuah sotonya yang hangat dan gurih, dicampur dengan bawang goreng yang lezat, pas sekali dengan hidangan ketupat yang pasti ada di meja saat Idulfitri.   Soto Jeroan selalu menjadi biang keladi ketika kolesterol dan asam urat menyerang, pasalnya makanan lezat ini sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh Anda. Selain kolesterol dan asam urat, makanan ini juga dapat memicu penyakit serangan jantung.    5. Kue Kering Sama halnya dengan opor ayam, kue kering juga menjadi salah satu makanan Lebaran utama yang akan hadir. Tak lengkap rasanya bila kue kering dalam stoples tidak hadir di meja saat Lebaran.   Baca juga : Menangani Keracunan MSG     Sayangnya kue kering dengan rasa manis dan gurih ini memiliki kandungan kalori yang tinggi. Sehingga Anda yang mengidap diabetes melitus dan obesitas diharapkan menjauhi hidangan kue-kue kering ini.    Semua makanan Lebaran yang tersaji di meja makan memang memiliki rasa yang lezat dan nikmat, terlebih lagi disantap bersamaan pada acara halal bihalal oleh keluarga. Pada saat yang sama, hal ini juga patut Anda waspadai, karena makanan yang tersaji pada saat lebaran dapat membuat kolesterol dalam tubuh menjadi meningkat. 

Featured Image
Mitos dan Fakta Insulin untuk Penderita Diabetes

30-11-2017 08:47

Insulin merupakan salah satu terapi yang sangat penting dan harus dilakukan untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Ada beberapa mitos dan fakta yang tersebar dikalangan masyarakat mengenai insulin. Mitos 1 : Menggunakan Insulin berarti gagal mengontrol gula darah Fakta : Menggunakan insulin bukan berarti gagal mengontrol gula dalam darah namun untuk membantu pankreas dalam menyediakan insulin yang dibutuhkan tubuh. Mitos 2 : Insulin tidak bisa menyembuhkan diabetes Fakta : Sebenarnya diabetes merupakan penyakit akibat adanya gangguan pada insulin. Insulin merupakan cara terbaik untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Mitos 3 : Insulin dapat meningkatkan berat badan Fakta : Ya memang benar insulin dapat menyebabkan penderita diabetes mengalami kenaikan berat badan karena insulin dapat membantu tubuh untuk menyerap makanan lebih efisien. Mitos 4 : Suntik insulin menimbulkan rasa sakit Fakta : Jarum yang digunakan saat menyuntik insulin berbentuk sangat kecil dan tipis. Banyak orang yang lebih merasa sakit saat pengambilan darah dari pada saat suntik insulin . Mitos 5 : Insulin menyebabkan komplikasi dan kematian Fakta : Fakta sebenarnya yaitu insulin justru dapat menurunkan risiko atau mencegah terjadinya komplikasi penyakit jika digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Mitos 6 : Insulin dapat menyebabkan ketagihan Fakta : Insulin merupakan zat alami yang dibutuhkan tubuh sehingga tidak menyebabkan ketagihan atau kecanduan. Bagi penderita diabetes  sebaiknya perlu diimbangi dengan mengkonsumsi obat herbal yang terbuat dari mengkudu "Ultra Noni" . Mengkudu dapat mengobati diabetes agar kadar gula dalam darah tetap dalam keadaan normal.

...